Saat ku pinjam sandalmu, ku ucapkan terima kasih. Saat ku pakai sandalmu, ku rasakan nikmatnya bersandal. Saat kau pinta kembali sandalmu, ku kembalikan dan ku ucapkan kembali terima kasih. Aku tak berhak menahan sandal yang ku pinjam. Aku tak berhak marah dan kesal karena kamu meminta kembali sandalmu yang ku pinjam.
Semua yang kita terima adalah pinjaman dari Allah. Saat kita mendapatkan pinjaman itu saat itulah kita bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.
Saat kita memanfaatkan pinjaman Allah, kita bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.
Saat Allah mengambilnya kembali, kita pun bersyukur, alhamdu lillah terima kasih ya Allah.
Kita tak berhak menolak Allah meminta kembali apa yang Dia pinjamkan.
Kita tak berhak marah dan kesal saat Allah mengambil kembali apa yang Dia pinjamkan.
Dalam Mukasyafatul Qulub diriwayatkan khobar dari Nabi s.a.w. : "Ketika seorang hamba sakit, Allah mengutus dua Malaikat kepadanya dan memerintahkan, "Perhatikanlah apa yang dikatakan hamba-Ku" Maka apabila ia mengatakan Alhamdu lillah, dilaporkanlah itu kepada Allah walaupun Allah lebih mengetahuinya. Maka Allah berfirman, "Bagi hamba-Ku apabila Aku memawafatkannya (wajib) atas-Ku memasukkannya ke dalam surga, dan apabila aku menyembuhkannya (wajib) atas-Ku mengganti dagingnya dengan daging yang lebih baik, mengganti darahnya dengan darah yang lebih baik dan menghapuskan keburukan-keburukannya"
No comments:
Post a Comment