Sunday, January 2, 2011

YaNg LaLu.....BiArLaH BeRLaLU

Saat terdiam dalam kesunyian…terkadang kita mengenang peristiwa masa lalu yang kelam dan menyedihkan …. kemudian bersedih atas nestapa dan kegagalan yang telah di alami saat itu merupakan tindakan bodoh dan sia-sia karena tidak akan merubah keadaan menjadi lebih baik. Itu sama halnya akan memupus semangat hidup, mengurangi tekad dan mengubur masa depan yang belum terjadi……
Bagi orang-orang mukmin hendaknya berpikir dan bersikeras bahwa sesuatu yg telah terlewati merupakan takdir yg tidak bisa terelakan , namun harus di sikapi dengan keikhlasan dan Ridho terhadap ketentuan-NYA.
Allah berfirman :
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembiraterhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. 57 : 22- 23)
Dan merupakan suatu tindakan orang-orang yang cerdas dengan melipat berkas-berkas masa lalu dan tak pernah melihat kembali…lalu ditutup rapat-rapat, selanjutnya disimpan dalam ruang penglupaan,dan mengharapkan pahala atas buah kesabaran dalam menerima kenyataan hidup yg tidak sesuai dengan harapan.
Karena apa. . . .???
karena masa lalu telah berlalu dan habis masanya, ….
Karena kesedihan yang berkepanjangan, tak akan mampu mengembalikan
harapan yang tak teraih oleh tangan…
Karena keresahan yang mengendap , tak akan dapat memperbaiki kenyataan yang tak sesuai dengan impian …
Karena kekecewaan yang meradang , tak akan bisa merubah
keadaan menjadi lebih baik…
Karena kegalauan yang meredam ketenangan, tak akan mungkin memberikan kebahagiaan yang memang bukan ‘milik’..kita…
Maka janganlah pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung gelap masa silam …jika kita demikian halnya, berarti kita berupaya untuk menghentikan aliran kehidupan kita yang sekarang…
Sama halnya dengan orang yang menyesali serta meratapi suatu peristiwa yang terjadi dan bahkan memikirkan hal-hal yang belum tentu terjadi dengan mengait-ngaitkan dengan masa lalunya…
Pernahkan terlintas dalam benak kita …dengan dalam-dalam bertanya dengan hati sendiri…
BAHWA : dengan selalu menengok lembaran masa lalu hanya akan memudarkan harapan masa depan yang di sediakan Allah buat kita jalani..
Jangan mendahului peristiwa yang belum terjadi, sebab hari Esok adalah sesuatu yang belum nyata dan terwujud…hingga menyia-nyiakan waktu kita yang sangat berharga…
Berpikirlah jernih…walau kita masih ‘terkadang’ mengintip masa lalu yang menyedihkan namun bukan berarti menghentikan langkah kita ke depan…
Apa pasalnya ! karena angin akan selalu berhembus ke depan , air terus mengalir mengikuti arus, sebab segala sesuatunya bergerak maju ke depan….sebab itu janganlah pernah melawan sunnah kehidupan.
èJadi ia harus menekankan agar tidak memikirkan cobaan masa lalu itu. Juga agar ia menekankan hatinya agar tidak gelisah atau guncang menghadapi masa yang akan datang, yang dibayangkan akan menghadapi kemiskinan atau kekhawatiran atau bayang-bayang masa depan buruk yang lain. Hendaknya ia mengetahui, bahwa segala peristiwa dimasa mendatang, baik itu keberuntungan atau keburukan, harapan baik atau derita, adalah tidak dapat diketahui, dan bahwasanya itu semua di tangan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
èSedang ditangan hamba tiada lain adalah usaha meraih keberuntungan dan menangkis keburukan di masa mendatang itu. Disamping itu hendaknya seorang hamba mengetahui, jika ia memalingkan pikirannya dari bayang-bayang kegelisahan masa depan dan bertawaqal kepada Allah untuk membenahinya serta percaya penuh kepadaNya saat melakukan itu semua, niscaya hatinya akan tenteram, kondisinya akan membaik dan akan sirnalah kegundahan maupun keguncangannya itu. [Al-Wasailu Al-Mufidah Lil Hayatis Saâidah, edisi Indonesia Dua Puluh Tiga Kiat Hidup Bahagia hal 26-29]]
AL FAQIR ILLA MAGHFIRATI RABBIHI…
Dalam musnad Imam Ahmad di riwayatkan, dari nabi shallallahu a’laihi wa sallam bersabda:
“Tidaklah seorang hamba ditimpa satu kecemasan atau kesedihan , lantas berkata , ‘ Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba laki-laki-MU, putra hamba laki-laki-MU, putra hamba perempuan-MU, ubun-ubunku ada ditangan-MU, hukum-MU berlaku untukku, ketetapan-MU adil bagiku, aku memohon kepada-MU dengan setiap nama-MU yang KAU gunakan untuk menyebut diri-MU , atau yang KAU turunkan dalam kitab-MU, ATAU engkau AJARKAN KEPADA SESEORANG DARI HAMBA-mu, ATAU engkau simpan dalam ilmu gaib di sisi-MU, hendaknya ENGKAUmenjadikan AL Quranul ‘Azhim sebagai penghibur hatiku, cahaya di dadaku, pembersih dukaku, dan penghilang kecemasanku.’Kecuali Allah pasti menghilangkan dauka dan kecemasannya serta menggantikannya dengan kegembiraan.”

No comments:

Post a Comment