Wednesday, January 26, 2011

MaAfKaN AkU AyAh....

91. Maafkan Aku Ayah

Mungkin ini bukan KATA-KATA HIKMAH, tetapi CERITA HIKMAH
Layak sebagai renungan ...:
Sepasang suami isteri-seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun. Sendirian ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur. Bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.
Suatu hari dia melihat sebatang paku karat. Dan ia pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan. Dicobanya lagi pada mobil baru ayahnya. Ya... karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampakjelas. Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.
Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja karena ingin menghindari macet. Setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan maka ia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.
Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang masih lama lunasnya. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini !!!" .... Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar.. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan lebih2 melihat wajah bengis tuannya. Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan ' Saya tidak tahu..tuan." "Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardik si isteri lagi.
Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata "DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik ... kan !" katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja seperti biasa.. Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa apa menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya.
Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan. Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa... Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan kiri anaknya. Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.
Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah. Pembantu rumah memandikan anak kecil itu. Sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis. Anak kecil itu juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka2nya itu terkena air.. Lalu si pembantu rumah menidurkan anak kecil itu.. Si ayah sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah. Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu ke majikannya. "Oleskan obat saja!" jawab bapak si anak.
Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si ayah konon mau memberi pelajaran pada anaknya. Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Dita demam, Bu"...jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol aja ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lagi pintu kamar pembantunya.
Masuk hari ke-empat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik.. Pukul 5.00 sudah siap" kata majikannya itu. Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit karena keadaannya sangat serius. Setelah beberapa hari di rawat inap dokter memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akut..."Ini sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah" kata dokter itu. Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.
Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat persetujuan pembedahan. Keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga keheranan melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis. Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Ayah.. ibu... Dita tidak akan melakukannya lagi.... Dita tak mau lagi ayah pukul. Dita tak mau jahat lagi... Dita sayang ayah.. sayang ibu.", katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Dita juga sayang Mbok Narti.." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.
"Ayah.. kembalikan tangan Dita. Untuk apa diambil.. Dita janji tidak akan mengulanginya lagi! Bagaimana caranya Dita mau makan nanti?... Bagaimana Dita mau bermain nanti?.... Dita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi, " katanya berulang-ulang. Serasa hancur hati si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya. Nasi sudah jadi bubur. Pada akhirnya si anak cantik itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf...
Tahun demi tahun kedua orang tua tsb menahan kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang ayah tak kuat lagi menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi..., Namun...., si Anak dengan segala keterbatasan dan kekurangannya tsb tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu merindukan ayahnya.
Hikmahnya:
Pertama, KEMARAHAN adalah karena NAFSU dan ajakan SYAITHAN, PENYESALAN yang akan didapat kalau kita menurutinya. Maka janganlah sekali-kali mengambil keputusan dalam keadaan MARAH. Dan biasakan kita untuk MEMAAFKAN orang lain...
Hal ini dalam apapun, termasuk dalam hubungan suami istri, pemerintahan, politik dan sebagainya.

Firman Allah.. Surat Ali Imran:
133. Dan bersegeralah kamu kepada AMPUNAN dari Tuhanmu dan kepada SURGA yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAKWA,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang MENAHAN AMARAHNYA dan MEMAAFKAN (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Yang kedua, janganlah terlalu MENCINTAI HARTA secara berlebihan, hal ini akan MEMBUTAKAN HATIi...

"JADIKANLAH HARTA ITU DI DALAM GENGGAMAN TANGANMU, BUKAN DI DALAM HATIMU"

KaLaU EsOk......


KeTaWa & MeNaNgIs

Tak gembira dan  tak menangis pun...so..ada masa perlu menangis dan ketawa

Hati aku di dalam nih tak berapa seronok..mood nak menangis pun mencurah-curah di sanubariku...kalau nak menangis tujuh tempayan pun boleh..boleh buat hantaran macam lagenda puteri gunung ledang...heee.. rasa semacam ...emm..layan la dulu kartun nih...







KaDaNg....KaDaNg....


Salam Alaik...
Kadang-kadang kiter tak sedar atau tak perasan atau tak punyai perasaan tentang kasih sayang yang ada disekeliling kita...Sehingga kita mengabaikan mereka..kerana kita terlalu mencari kesempurnaan.. sedangkan cinta itu adalah menerima seadanya dengan hati yang terbuka...




SeTiAp HaRi......











SeBuAh KeRiNdUan

Monday, January 24, 2011

AkU InGiN KaU TaHu....

photo

Aku ingin kau tahu
Aku disini merindui dirimu
Aku ingin kau tahu
Aku disini menanti dirimu
Aku ingin kau tahu
Kau adalah kekuatan untuk aku selama ini
Aku ingin kau tahu
Bagaimana sakitnya jiwa ini menunggu sebuah jawapan...
DAN AKU INGIN TAHU
Masihkah ada harapan untuk kita bersama lagi???


AnAk KeCiL YaNg TaKuT ApI NeRaKa


Dalam sebuah riwayat menyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang mengambil wudhu' sambil menangis.

Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak kecil kenapa kamu menangis?"

Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu anfusakum"yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.

"Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalam api neraka."

Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada 

neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

Wednesday, January 19, 2011

WiRiD & WaRiD




SESUNGGUHNYA WIRID MENDATANGKAN KEPADA KAMU WARID SUPAYA KAMU MENDEKAT DAN MASUK KE HADRAT ALLAH S.W.T. 
WIRID MENDATANGKAN KEPADA KAMU WARID SUPAYA KAMU TERSELAMAT DARI KEKUASAAN DEBU-DEBU DUNIA DAN SUPAYA KAMU MERDEKA DARI PERBUDAKAN MATA BENDA DAN SYAHWAT KEDUNIAAN. 
WIRID MENDATANGKAN KEPADA KAMU WARID SUPAYA KAMU BEBAS DARI PENJARA WUJUD KAMU DAN MASUK KEPADA SYUHUD (PENYAKSIAN).
Tidak mungkin bayi suci yang lahir dalam hati dapat dipelihara dan dilindungi dengan kekuatan dan kepandaian seseorang manusia itu. Manusia berhajat kepada Allah s.w.t untuk memelihara dan melindunginya. Hanya kurniaan Allah s.w.t yang mendatangi hati seseorang hamba itu yang mampu menjadi tentera menjaga khazanah kebaikan yang ada dalam hati. Kurniaan Allah s.w.t itu hanya menetap jika suasana hati sesuai untuknya. Allah s.w.t berkuasa mencabut semula apa juga kurniaan-Nya kepada hamba-Nya. Kesalihan telah dicabut daripada Azazil sehingga dia menjadi iblis. Kesalihan juga telah dicabut daripada Bal’am bin Ba’ura sehingga dia hidup di hutan seperti haiwan. Sesiapa yang menyangka kebaikan dan kelebihan yang ada padanya sebagai hak mutlaknya, lupa dia kepada kurniaan Allah s.w.t dan kekuasaan-Nya, sesungguhnya orang itu menanti masa untuk menerima kemurkaan Allah s.w.t. Sekiranya Allah s.w.t mengasihani seseorang hamba itu Dia akan meletakkan sesuatu kelemahan pada hamba tersebut. Kelemahan itu sentiasa membayanginya untuk memperingatkannya tentang tarafnya sebagai hamba Tuhan yang sentiasa berhajat kepada-Nya. Nabi Muhammad s.a.w dihadapkan dengan kelemahan dalam membuat bapa saudara baginda s.a.w, Abu Talib, mengucapkan dua kalimah syahadah. Nabi Nuh a.s dihadapkan dengan kelemahan dalam memujuk isteri dan anak supaya ikut menaiki kapalnya. Orang kaya dihadapkan dengan penyakit yang hartanya tidak mampu mengubatinya. Orang yang diberi kebolehan dihadapkan dengan kelemahan mendapatkan sesuatu yang sangat diingininya. Setiap orang berdiri dengan kelemahan yang tidak mungkin dia mengatasinya, kecuali dengan izin Allah s.w.t. Hal yang demikian menjadi rahmat yang memelihara kehambaan pada seseorang hamba itu.
 Hikmat-hikmat di atas menceritakan tentang persiapan hati untuk menerima kedatangan kurniaan Allah s.w.t. Persiapan hati itu dinamakan wirid dan kurniaan Allah s.w.t dinamakan warid.
Aurad atau wirid adalah amal ibadat yang dilakukan secara berterusan menurut satu pola yang tertentu. Orang yang mengamalkan wirid akan melakukan jenis ibadat yang serupa pada tiap-tiap hari. Jika satu-satu amalannya tidak dapat dilakukannya pada masa yang biasa dia melakukannya kerana sesuatu halangan yang tidak dapat dielakkannya, maka dia akan melakukan amalan yang tertinggal itu pada masa lain. Apabila seseorang sudah beramal secara demikian dengan teguh, maka dia dikatakan beramal secara aurad atau wirid. Amal ibadat yang dilakukan dengan banyak hanya  pada hari-hari tertentu dan tidak dilakukan dengan banyak pada hari-hari lain tidak dinamakan wirid.
Wirid yang terbaik adalah yang menggabungkan sembahyang, puasa dan zikir, seperti yang diamalkan oleh Rasulullah s.a.w semasa hidup baginda s.a.w. Wirid yang diamalkan oleh Rasulullah s.a.w diikuti oleh para sahabat. Dari para sahabat amalan ini berkembang kepada generasi-generasi kemudian hinggalah ke hari ini. Guru-guru yang arif kemudiannya menyusun wirid-wirid yang boleh diamalkan oleh murid-murid mereka mengikut darjat rohani mereka. Murid yang tekun mengamalkan wirid yang ditalkinkan oleh gurunya berkemungkinan didatangi oleh warid.
 Warid adalah pengalaman rohani yang dikurniakan Allah s.w.t kepada hati murid yang mengekali wirid. Selain dinamakan warid, ia juga dipanggil dengan nama-nama lain seperti hal, pengalaman hakikat, waridah, Nur Ilahi, Sir dan lain-lain, menurut istilah tasauf . Banyaknya istilah yang digunakan adalah kerana sukarnya mahu menceritakan tentang apa yang sebenar berlaku pada hati seseorang yang menerima kurniaan Allah s.w.t. Nur atau warid yang datang kepada hati seorang murid tidak sama dengan yang lain. Masa kedatangannya juga tidak serupa, walaupun murid-murid tersebut mengamalkan wirid yang serupa. Ada murid yang cepat mendapat warid dan ada yang lambat bahkan ada juga yang tidak pernah memperolehinya. Tempoh warid menetap di dalam hati juga tidak serupa. Ada yang memperolehi warid hanya sekadar beberapa minit sahaja, kemudian ia menghilang. Ada yang bertahan selama satu minggu, sebulan, setahun dan sebagainya. Keadaan tidak menentu itu terjadi kerana murid belum mencapai keteguhan atau istiqamah. Warid yang menetap hingga menjadi sifat murid itu dinamakan wisal dan dia akan hidup berterusan dengan wisal yang menyerap pada dirinya, hingga ke akhir hayatnya.
 Seorang murid atau salik perlulah bersungguh-sungguh mengamalkan wirid atau aurad bagi menyucikan hati agar hati itu berada dalam keadaan yang sesuai dan layak menerima kedatangan warid atau Nur Ilahi. Wirid adalah amalan untuk mempersiapkan diri, bukan wirid itu yang mengangkat seseorang ke Hadrat Allah s.w.t, bukan wirid yang mendatangkan warid. Warid adalah semata-mata kurniaan Allah s.w.t, tetapi hanya hati yang sesuai sahaja yang boleh menanggung kedatangannya, seperti juga wahyu yang merupakan kurniaan Allah s.w.t namun, hanya hati nabi-nabi yang boleh menerima kedatangannya. Apabila seseorang itu menerima kedatangan warid itu tandanya Allah s.w.t berkenan membawanya hampir dengan-Nya. Warid yang diterima oleh hati itu menarik hati kepada Allah s.w.t dengan mengeluarkannya dari penjara dunia dan syaitan. Kekuatan dunia, hawa nafsu, syaitan dan mata benda tidak dapat menyekat hati yang berjalan dengan warid kerana warid itu adalah tarikan langsung dari Allah s.w.t, bahkan orang yang menerima warid itu sendiri tidak  dapat menghalang berlakunya kesan warid ke atas dirinya. Tarikan langsung dari Allah s.w.t mengelurkan hati nurani dari penjara wujud dan masuk ke dalam tauhid yang hakiki, menyaksikan (syuhud) dengan mata hatinya akan keesaan Allah s.w.t.
 Orang yang hatinya didatangi warid akan mengalami perubahan yang luar biasa. Jiwanya akan berasa tenang dan fikirannya tidak lagi kusut-masai. Dia dapat merasakan kelazatan beribadat dan berzikir. Warid yang masuk ke dalam hati menghancurkan sifat-sifat yang keji dan melahirkan sifat-sifat yang terpuji.
 Warid yang diterima oleh hati melahirkan beberapa jenis perasaan. Hati mungkin berasa gembira dan mungkin juga  berasa sayu bila menerima kedatangan warid. Warid dalam suasana gembira adalah tajalli Allah s.w.t kepada hamba-Nya dengan sifat Jamal (keindahan). Warid yang melahirkan rasa sedih dan kecut hati adalah tajalli Allah s.w.t dengan sifat Jalal (kebesaran). Orang yang mengalami suasana sifat keindahan Allah s.w.t akan merasai kedamaian, ketenangan, keseronokan, kelazatan dan sangat membahagiakan. Pengalaman rohani tersebut membuatnya mengenali Allah s.w.t sebagai Tuhan Yang Maha Pemurah, Maha Penyayang, Maha Lemah-lembut, Maha Pengampun dan sifat-sifat lain yang menyenangkan. Apabila hati rohani mengalami sifat-sifat keagungan dan keperkasaan Allah s.w.t maka akan terasa kecut hatinya, menggeletar tubuhnya dan mungkin dia jatuh pengsan. Pengalaman begini membuatnya mengenali Allah s.w.t sebagai Tuhan Yang Maha Perkasa, Maha Keras, Maha Tegas, Maha Hebat seksaan-Nya dan tidak ada sesuatu yang terlepas dari genggaman-Nya.
 Pengalaman warid adalah umpama Mikraj (tangga) untuk mencapai Allah s.w.t. Warid peringkat pertama menggerakkan hati supaya rajin beribadat dan mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Warid peringkat kedua memutuskan si hamba dari pergantungan kepada makhluk dan membulatkan semangatnya untuk berpegang kepada Allah s.w.t semata-mata. Warid peringkat ke tiga melepaskan si hamba dari sifat-sifat kemanusiaan dan seterusnya bebas dari kewujudan yang terbatas lalu masuk kepada Wujud Mutlak yang tiada batas. Kesedarannya tidak ada lagi pada dirinya dan alam maujud seluruhnya, yang ada hanya Allah s.w.t Yang Maha Esa lagi Maha Berdiri Dengan Sendiri.
 

70/Zifa87/music.gif" border="0" />

Gratisan Musik

Tuesday, January 11, 2011

MeNaNgIs LaH SaYaNg




tangisan.......




Zura Mas
Detik waktu
kelahiran seorang bayi
dihiasi tangis
Nyaring berkumandang
menyapa telinga ibu
Lalu melonjak hati ibu
Penawar sakit dan lesu

Lalu bermulalah sebuah kehidupan
yang bakal mewarnai bumi
berdakwatlah airmata
Hidup dimulakan oleh sebuah tangisan
dicelahi oleh tangisan
diakhiri dengan tangisan

Airmata manusia sentiasa dalam dua
yang menguntungkan atau merugikan
Sabda Rasulullah S.A.W :
“Dua titisan air yang Allah cintai
Darah para syuhadak dan airmata kerana
takutkan Allah”

Nabi Muhammad S.A.W pernah bersabda:
“Tangisan seorang pendosa lebih ALLAH cintai
daripada tasbih para wali,”

Nikmat disambut ria
Ujian menjemput duka
Namun ALLAH S.W.T telah berfirman:

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu ,
pada hal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,
padahal ia amat buruk bagimu.
Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui.”
(Al- Baqarah:216)

Menangislah wahai diri
agar senyummu banyak di kemudian hari
Kerana nasibmu belum pasti
Di sana nanti
lembaran sejarahmu
dibuka satu persatu

Menangislah seperti Saidina Ali
dengan hibanya berkata:
“Wahai dunia.... janganlah kau tipu aku.
Tipulah orang lain.”

Menangislah seperti Saidina Umar
yang selalu memukul dirinya dengan berkata:
“Kalau semua manusia masuk syurga kecuali
seorang, aku takut akulah orang itu,”

Menangislah sebagaimana Ummu Sulaim apabila
ditanya:
Kenapakah engkau menangis”
Jawabnya:
“Aku tidak mempunyai anak lagi
untuk dihantar ke medan perang.”
Menangislah seperti Ghazwan
yang tidak sengaja terpandang wanita rupawan
Lalu diharamkan matanya dari memandang
ke langit seumur hidupnya

Ibnu Mas’ud r.a berkata:
“Seseorang yang mengerti Al- Quran
dikenal waktu malam ketika orang lain tidur,
dan waktu siangnya ketika orang lain tidak
berpuasa,
sedihnya ketika orang lain sedang gembira
dan tangisnya di waktu orang lain sedang tertawa,
diamnya di waktu orang lain bicara
khusyuk di waktu orang lain berbangga.
Seharusnya orang yang mengeti al-Quran itu
tenang,
lunak dan tidak boleh menjadi seorang yang
keras,
kejam lalai, bersuara keras dan marah.”

Tanyailah orang- orang soleh
mengapa mereka banyak menangis
Mereka akan menjawab:
“Bagaimana hendak gembira
sedangkan mati itu di belakang kami,
kubur di hadapan, Qiamat itu janjian kami,
Neraka itu memburu kami dan perhentian kami ialah Allah.”
Mereka menangis di sini
sebelum menangis di sana

Dan kita bagaimana?
... menangislah kerana kita tidak menangis seperti mereka menangis



Sunday, January 9, 2011

KeHiDuPaN CiPtAaN AllAh












I Miss you…
… more than words can say

I Miss you…
… more than words can say
I Miss you…
… more than words can say
… semoga kau baik-baik saja, selalu dalam lindunganNya…



ReNuNgAn




KeHiDuPaN

kehidupan
dunia


kesedihan


senyuman


TaNgAn


Daripada 'Abdullah bin 'Umar R.A, katanya: "Ketika Rasulullah S.A.W sedang berkhutbah di atas mimbar, 
beliau menyebut perihal mencegah diri dari meminta-minta." Sabdanya : "Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang dibawah. Tangan yang di atas ialah tangan yang memberi, sedangkan tangan yang di bawah ialah tangan yang meminta.
Berilah selagi mampu memberi. ALLAH kurniakan tangan itu bukan untuk perkara yang sia-sia. Setiap penciptaan-Nya pasti ada hikmah di sebaliknya. Tangan digunakan untuk memberi tetapi tidak semestinya kita memberi menggunakan tangan. Betul kan? Contohnya sedekah. Senyuman juga merupakan satu sedekah sedangkan fungsinya sama sekali tidak serupa dengan tangan, Subhanallah, Maha suci ALLAH. Menciptakan segala yang ada di angit dan bumi dengan berjuta keindahan bagi mata yang benar-benar melihat dan memerhatikan.

Tangan,
Hulurkanlah,
Selagi dayamu mampu memberi,
Selagi kudratmu tiada yang membatasi,
Selagi niatmu menuju Ilahi.

Tangan,
Usah ditahan melakukan kebaikan,
Usah sembunyikan untuk kebenaran,
Usah diikat demi kemaslahatan.

Tangan,
Jangan asyik berkira-kira,
Kelak akan ada perkiraan di hadapan Tuhanmu,
Bakal menyaksikan akuan seorang hamba,
Yang menggunakan nikmat tanpa segan silu.

Sabtu baru-baru ini, berkunjungku ke rumah keluarga angkatku di Sarawak ini. Kali ini kami ditugaskan membuat soal selidik berkaitan dengan kesedaran tentang cara hidup sihat dan pengetahuan mengenai asma. Kami dilayan dengan amat baik walaupun hidup mereka serba kekurangan. Sebelum kami pulang, mereka sempat menghidangkan mee hoon, lazat sekali sehingga menjilat jari tetapi makan pakai sudu, jilat sudulah nampaknya :)

"Mungkin kedudukan kewangan mereka tidak seberapa bulan ini.." 

Fikirku kerana selalunya mereka akan membuat hidangan besar-besaran buat kami. Aku berfkir, walaupun hidup susah bagaimana sekalipun, tetamu perlu dirai. Tidak perlukan kemeriahan itu, tetapi berkat dan rahmat-Nya itu yang lebih utama. Sebelum pulang, diberinya bekal kepada kami. Rambutan..limau kasturi yang dipetik dari halaman dan KETAM!! Pengajaran, tangan yang memberi itu lebih mulia daripada tangan yang menerima :)

"Alhamdulillah, tidak disangka-sangka..Ketam? Sudah lama tidak menjamahnya." Nyum..nyum, balik kolej nanti boleh masak lemak..dan sekarang ketam itu telah selamat berada di dalam perutku. Hehe :D 

Setelah puas lari daripada topik asal, mari kita fokus semula kepada tujuan penulisanku. Tangan, gunakan ia sebaik mungkin kerana kelak tangan ini akan menjadi saksi di hadapan Tuhan di atas setiap perbuatan kita walaupun cuma sebesar zarah. Perbanyakkan sedekah dan amal-amal soleh. Semoga kelak kita tergolong dalam golongan yang sedikit itu seperti dalam firman ALLAH, daripada surah Saba', ayat 13:
"..Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih (bersyukur)."


Dari Asma' binti Abu Bakar R.A, katanya Rasulullah S.A.W bersabda: " Bersedekahlah kamu dan jangan menghitung-hitung, kerana ALLAH akan menghitung-hitung pula pemberian-Nya kepadamu, dan jangan kikirk kerana ALAH akan kikir pula kepadamu."



14/12/2009 Occupational lung disease (daripada persekitaran kerja termasuk asap rokok) akan menyebabkan seseorang itu kesukaran untuk bernafas, batuk-batuk dan sakit dada. Pernah alaminya? Segeralah membuat pemeriksaan kesihatan. Kesihatanmu begitu berharga untuk terus memberi dan memberi :)